Ada Oknum Petualang di PSSI Sengaja Biarkan Kemelut Asprov PSSI DKI

0
79

JAKARTA-(TribunOlahraga.id)

Entah apa yang yang terjadi dengan Asprov PSSI. DKI Jakarta. Sudah selama 1,5 tahun tak memiliki ketua definitif dan hanya dipimpin pelaksana tugas. Keempat orang yang sempat menjadi Plt, yakni Haruna Soemitro, Yoyok Sukawi, Juni Rachdan dan saat ini yang masih menjabat Eko Setiawan.

Kondisi tersebut pun berdampak pada mandeknya program pembinaan sepakbola muda di Jakarta baik dari Piala Suratin U-13, 15, 17, Liga 3 hingga tim PON DKI Jakarta.

Karena situasi ini, imbasnya sangat terasa bagi Asprov PSSI DKI Jakarta yang dinilai mati suri.

“Selama 1,5 tahun tidak ada kepengurusan definitif, sehingga bisa dikatakan Asprov PSSI DKI Jakarta telah mati suri,” ucap Erick selaku Kuasa Hukum 17 voter Asprov PSSI DKI Jakarta di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023).

“Kami skeptis dengan PSSI pimpinan Erick Thohir, karena kami tidak melihat kesungguhan kemampuan manajemen yang memadai dalam mengelola Asprov PSSI DKI Jakarta,” sambung Erick.

Kini 17 voter Asprov PSSI DKI Jakarta yang sepakat untuk melaporkan carut marut ini kepada FIFA.

Rencananya, surat aduan ke FIFA akan dikirimkan pada Selasa (12/9/2023).
Diharapkan dengan langkah yang diambil ini bisa mendorong agar Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta segera digelar.

“Dengan rendah hati, 17 voter yang ada ini, kami berembuk, untuk membawa masalah ini ke FIFA, untuk pengawasan dan pengaduan,” ujar Erick.

“Agar penyelenggaraan KLB di Jakarta dapat diawasi FIFA.”
“Sehingga kami memperoleh hak-hak kami sebagai member Asprov DKI Jakarta,” tutur Erick.

Diwakili Erick, yang terpenting kepengurusan definitif Asprov PSSI DKI Jakarta segera terbentuk.

Dengan demikian, ekosistem sepak bola DKI Jakarta bisa bergulir semestinya
“Keinginan kami adalah agar terjadi kepengurusan definitif di Asprov DKI Jakarta,” kata Erick.

“Sehingga sepak bola Jakarta bisa bergulir sebagaimana yang ada di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Gede Widiade, yang bersedia menampung aspirasi 17 voter ini merasa heran melihat kasus di Asprov PSSI DKI Jakarta.

“Apakah berani Plt (Eko Setiawan) yang ditunjuk sama ketua umum melakukan KLB secepatnya sesuai prosedur,” ucap Gede Widiade.

“Kalau tidak berani, saya anggap dia punya agenda, ingin membuat masyarakat sepak bola Jakarta.TOR-06

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here